post724/13 Downloaded from July 20, 2022 by guest 1998-01-01 A study of North Norway and Atlantic Canada, two regions experiencing severe crisis due to LangkahLangkah Menulis Cerpen Ada beberapa langkah untuk menulis cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah dialami, yaitu : 1. Menentukan Tema Cerpen Untuk menentukan tema cerita, kita harus mengingat kembali peristiwa yang pernah kita alami, dan pilihlah yang dianggap paling menarik, kemudian jadikan sebuah tema cerpen. 2. Menentukan Tokoh Cerpen Adaempat jenis sudut pandang dalam sebuah cerita, yaitu : 1. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama pandang orang pertama adalah sudut pandang yang penulis mengisahkan dirinya sendiri dalam sebuah cerita. Kata ganti yang biasa digunakan adalah 'aku' atau'saya'. cash. Tantangan menulis hari ke-16 Sudut Pandang Orang Ketiga Subjektif Pada uraian sebelumnya, telah diketahui bahwa memilih sudut pandang menulis cerita sangatlah penting. Dari sudut pandang itu akan diketahui siapakah yang mengisahkan cerita. Sudut pandang orang ketiga —menggunakan seorang tokoh yang dipilih untuk menghayati cerita secara subjektif— paling sering dipakai untuk menulis fiksi. Tokoh yang dipilih bisa si tokoh utama, dapat pula tokoh lainnya. Keuntungan memakai sudut pandang orang ketiga subjektif ialah 1 adanya jarak yang tetap terjaga antara cerita dan pembaca, 2 keakraban pembaca dan cerita bisa dijalin, dan 3 kesan tunggal dapat dirasakan oleh pembaca. Selain itu, pengarang mempunyai kontrol atas jalannya cerita dan karenanya juga lebih mudah mengontrol emosi pembaca. Sudut Pandang Orang Pertama Penulis pemula mungkin mengalami kesulitan untuk langsung menerapkan sudut pandang ini. Untuk mengatasinya, silakan gunakan cara lebih mudah, yaitu menggunakan sudut pandang "orang pertama" atau akuan. Artinya, cerita dibawakan seluruhnya oleh tokoh aku alias orang pertama subjektif. Gaya ini cukup umum dipakai untuk menulis cerpen maupun novel. Tokoh aku sering dijadikan tokoh utama. Penulis pemula bisa menggunakan gaya aku untuk menuliskan pengalaman yang dibumbui fantasi faksi fakta fiksi. Begitulah para pemula belajar. Namun, jangan berkecil hati. Cara ini bukan melulu milik penulis pemula. Banyak penulis besar yang sukses menggunakan gaya aku seperti Pramoedya Ananta Toer dalam novel Bukan Pasar Malam dan dua jilid pertama Tetralogi Pulau Buru, yaitu Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Pembaca akan merasakan sensasi cerita yang sangat apik dengan gaya akuan. Kunci sukses gaya akuan ada dua, yakni 1 tokoh aku mempunyai problem psikologis sangat kompleks, dan 2 opstacle kendala/halangan luar biasa tokoh dalam menyelesaikan masalahnya. Untuk Anda yang sedang berlatih menulis cerpen atau novel coba sekarang gantikan tokoh aku dengan tokoh lain yang bernama "Eko" umpamanya. Artinya, Anda mengganti tokoh aku dengan tokoh orang ketiga. Nah, sekarang wuuus,… secara ajaib gaya aku itu telah berubah menjadi sudut pandang orang ketiga subjektif. Dalam gaya aku, keakraban terasa lebih kental. Pembaca terlibat sepenuhnya dan seolah-olah tidak ada jarak antara cerita dan pembaca. Baru setelah tokoh aku didorong menjadi orang ketiga, jarak itu mulai terlihat. Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya gaya akuan kurang efektif digunakan menulis cerita. Kok Bisa? Coba bayangkan, kalau dalam cerita Bawang Putih Bawang Merah BPBM ditulis dengan gaya aku, dan tokoh aku adalah Bawang Putih? Pastilah ada bagian penting cerita yang terpaksa tidak bisa ditulis karena dalam adegan itu Bawang Putih tidak hadir. Ada ruang gelap yang tidak dapat terungkap. Lebih-lebih jika tokoh utama itu ibu tiri. Bagaimana coba jalan ceritanya akan ditulis? Repot kan? Sudut Pandang Orang Ketiga Objektif Lalu, apakah ada sudut pandang lain di luar sudut pandang mahatahu, orang ketiga subjektif, dan orang pertama? Ya, tentu saja ada, yaitu sudut pandang orang ketiga objektif. Dalam hal ini pencerita sama sekali berada di luar cerita dan tidak menyeret-nyeret pembaca menyelinap masuk ke dalam batin setiap tokoh cerita. Tokoh, peristiwa, tingkah laku, dan dialog ditampilkan sebagaimana peristiwa yang terjadi, tampak, dan terdengar. Cerita dikisahkan secara lahiriah. Adapun gejolak perasaan dan pikiran tokoh hanya bisa disimpulkan dari aktivitas yang lahir. Cerita hanya didukung oleh dialog dan tingkah laku tokoh. Tidak ada tokoh yang mengungkapkan perasaan atau pikirannya melalui pembicaraan seorang sendiri solilokui. Omongan sendiri semacam itu memang jalan pintas paling mudah untuk berkisah, tetapi itu termasuk barang terlarang. Sulit? Ya, begitulah penggunaan sudut pandang orang ketiga objektif dalam menulis cerpen. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa memilih sudut pandang cerita adalah aktivitas sangat stretegis. Mengapa? Karena sudut pandang akan menjawab pertanyaan Siapa sebenarnya yang mengisahkan cerita? Salam literasi [*] 4 Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen Beserta Penjelasannya – Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang cukup digemari dari berbagai kalangan. Mulai dari muda hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan banyak yang menyukai genre ini. Selain memiliki tema yang menarik. Suatu cerpen bisa disukai banyak orang karena penulisnya pandai mengambil sudut pandang dalam menuliskan karyanya. Apa Itu Sudut Pandang dalam Cerpen?Daftar IsiApa Itu Sudut Pandang dalam Cerpen?Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen1. Sudut Pandang Orang Pertama2. Sudut Pandang Orang Kedua3. Sudut Pandang Orang Ketiga4. Sudut Pandang Campuran Daftar Isi Apa Itu Sudut Pandang dalam Cerpen? Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen 1. Sudut Pandang Orang Pertama 2. Sudut Pandang Orang Kedua 3. Sudut Pandang Orang Ketiga 4. Sudut Pandang Campuran ratushny Sudut pandang merupakan sikap penulis terhadap karya tulisnya, posisi dia berada, dan bagaimana dia akan menyampaikan sebuah cerita. Pemilihan sudut pandang yang tepat dapat membuat seseorang merasa terhanyut dalam jalannya cerita dan terlihat seperti melihat atau mengalami atau merasakan peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut. Penentuan penggunaan sudut pandang yang tepat ini sering sekali diajarkan kepada mereka yang sedang mengikuti pelatihan menulis cerpen. Macam macam Sudut Pandang dalam Cerpen Di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam sudut pandang di dalam cerpen dengan dilengkapi contohnya. 1. Sudut Pandang Orang Pertama Sudut pandang dalam cerpen yang pertama. Sudut pandang ini sangat lazim dan sangat sering digunakan dalam menuliskan cerpen dalam berbagai tema. Umumnya cerpen yang ditulis dengan sudut pandang ini memakai kata ganti aku’ atau saya’ dan kadang bisa juga kami’. Singkatnya, saat menuliskan cerita dengan menggunakan sudut pandang ini, penulis atau kamu akan seolah-olah menjadi tokoh dalam suatu cerita. Sosok aku’ yang ada dalam cerita seolah-olah akan menjadi penggambaran dari penulis cerpen tersebut. Selain itu apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dialami oleh sosok aku’ dalam cerpen tersebut seolah-olah semuanya terjadi pada diri penulis cerpen. Contoh Penggunaan Sudut Pandang Orang Pertama Aku benar-benar sudah tidak tahan dengannya. Bagaimana mungkin dia tega memaksaku untuk tinggal di tempat yang demikian menyeramkannya. Bukan hanya banyak nyamuk malaria. Jika musim hujan pondok ini akan didatangi banyak sekali ular. Baik yang berbisa dan yang tidak berbisa. Aku sungguh jijik melihatnya. Selain itu aku sudah bosan makan-makanan kaleng terus. Aku ingin makan yang masih baru meski itu hanya sayur bayam dan lauk tempe. Selain itu aku juga ingin berbicara dan bersosialisasi dengan sesama, seperti manusia normal pada umumnya. Bukannya sembunyi di dalam hutan yang menyeramkan semacam ini. 2. Sudut Pandang Orang Kedua Sudut pandang dalam cerpen berikutnya. Umumnya sebuah karya sastra baik itu yang berbentuk cerpen maupun novel ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang pertama atau sudut pandang orang ketiga. Namun, kadang dijumpai pula cerpen yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang kedua. Biasanya cerpen yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang kedua ini dapat dikenalai dengan memakai gaya bahasa kau’ yang digunakan sebagai variasi memandang tokoh dia atau aku. Contoh Penggunaan Sudut Padnang Orang Kedua Aku tahu kamu sangat menderita karena mencintainya. Perlakuan buruknya kepadamu selama ini kau tutupi dengan senyum palsu. Kamu sudah memberinya kepercayaan berulang kali. Namun, kekasihmu tetap saja mempermainkan perasaanmu. Kamu berulang kali berharap agar kekasihmu berubah dan meninggalkan kebiasaannya yang buruk. Namun, seberapa banyak kamu berharap, sebanyai itu pula kesalahan yang sama dilakukan kembali kekasihmu. Sekarang seluruh keputusan ada di tanganmu. Kamu berhak bahagia. Kamu berhak dihargai dan kamu berhak untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Jika melepaskannya dan menyudahi hubunganmu dengannya merupakan jalan terbaik agar kamu bahagia. Bukankah kamu tahu apa yang harus dilakukan? 3. Sudut Pandang Orang Ketiga Sudut pandang dalam cerpen terakhir. Teknik penggunaan sudut pandang orang ketiga umumnya memakai kata ganti “dia”, “ia”, atau kadang memakai nama tokoh dalam bentuk jamak “mereka”. Perbedaan pemakaian sudut pandangan orang pertama dan ketiga biasanya berada pada kebebasan peran dalam sebuah penulisan cerita. Jika dalam penulisan cerpen dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, dalam hal ini penulis dapat berperan menjadi sosok dirinya sendiri dalam cerita yang dibuatnya. Namun, hal yang demikian tidak bisa terjadi pada penulisan cerpen yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Apabila narator merupakan salah satu karakter dalam cerpen, seorang pembaca akan membaca apa dia amati saat cerita itu terungkap. Tiga Tipe Sudut Pandang Orang Ketiga Seorang narator mempunya tiga kemungkinan gambaran dari sudut pandang orang ketiga. Tiga kemungkinan itu antara lain adalah a. Terbatas Dalam penulisan cerpen dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga terbatas, seorang narator hanya mengetahui apa yang berada di depannya. Sementara penonton peristiwa pada saat mereka terbuka dan mereka tidak dapat membaca pikiran yang dimiliki oleh karakter lain. b. Maha Tahu Dalam penulisan cerpen dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga maha tahu, penonton dapat melihat semua peristiwa yang disajikan dalam cerpen, c, Maha tahu Terbatas Dalam penulisan cerpen dengan sudut pandang orang ketiga yang maha tahu namun memiliki keterbatasan ia hanya dapat melihat ke dalam pikiran satu karakter. Ada kemungkinan dia menyaksikan peristiwa lain terjadi, namun hanya tahu alasan perilaku satu karakter dalam cerita. Contoh Penggunaan Sudut Pandang Orang Ketiga Seperti baru-baru ini, Adipati Blambangan menyatakan pemberontakannya terhadap kerajaan Majapahit. Ada sejumlah alasan yang menyebabkan Adipati Blambangan melakukan pemberontakan. Selain karena wilayahnya tidak mendapat perhatian dari kerajaan Majapahit. Adipati Blambangan juga merasa ditipu oleh Ratu Kencana Wungu. Minak Jingga yang saat ini menjabat sebagai Adipati Blambangan masih ingat dengan jelas tentang sayembara yang pernah dikatakan oleh Ratu Kencana Wungu. Dulu, Ratu Kencana Wungu pernah berjanji barang siapa yang mampu membunuh Kebo Marcuet, jika dia laki-laki akan dijadikannya suami. jika yang mampu melakukannya perempuan akan diangkatnya sebagai saudara. Singkat kisah, dari sekian banyak pemuda yang ikut dalam sayembara itu Minak Jinggalah yang mampu keluar sebagai pemenangnya. Dengan pusaka gada wesi kuning miliknya Minak Jingga berhasil menamatkan riwayat Kebo Marcuet. Usai berhasil menghabisi Kebo Marcuet, Minak Jingga yang kala itu masih bernama Jaka Umbaran menemui Ratu Kencana Wungu untuk menagih janji. Tapi malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Keinginan Jaka Umbaran untuk menikahi Ratu Kencana Wungu ditolak mentah-mentah oleh sang ratu. Adapun alasan Ratu Kencana Wungu menolak Jaka Umbaran menjadi suaminya karena Jaka Umbaran tak setampan dan segagah saat mengikuti sayembara. Pertarungan Jaka Umbaran melawan Kebo Marcuet mengakibatkan banyak luka dan cacat permanen pada diri Jaka Umbaran. Meski diijinkan menggantikan posisi Kebo Marcuet sebagai adipati Blambangan. Namun, penolakan Ratu Kencana Wungu karena perubahan fisik yang dialaminya akibat melawan Kebo Marcuet membuat Jaka Umbaran atau Minak Jingga benar-benar sakit hati. 4. Sudut Pandang Campuran Penulisan cerpen dengan sudut pandang ini menggabungkan antara sudut pandang pertama dengan sudut pandang ketiga. Contoh Penggunaan Sudut Pandang Campuran Namaku adalah Karna. Aku adalah putra sulung dari Dewi Kunti yang dibuang di sungai Gangga. Berkat kasih sayang dari perempuan bernama Rada yang merupakan istri dari kusir kuda. Aku bisa tumbuh menjadi dewasa seperti sekarang. Meski, sama-sama putra Dewi Kunti. Tapi, hidupku tak seperti pandawa yang penuh dengan hormat dan puja. Orang-orang selalu memanggakan pandawa yang rajin menuntut ilmu. Sementara padaku, banyak orang mengutuk diriku yang belajar. Apakah ilmu hanya boleh dimiliki mereka yang bertahta. Sementara orang tidak mampu sepertiku tidak boleh berilmu. Beruntung saat itu Duryudana datang mengulurkan tangannya kepadaku. Berkat kebaikan hatinya ia membuatku tidak diremehkan lagi. Kelak, ketika Kurawa melawan Pandawa di Kurusetra. Aku bersumpah akan membela Duryudana untuk melawan para pandawa, saudaraku sendiri. Demikianlah contoh berbagai sudut pandang dalam cerpen lengkap dengan penjelasannya. Semoga artikel sederhana ini dapat menambah wawasanmu dalam membuat cerpen. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Ingin menjadi penulis? Namun bingung bagaimana memulainya? Agar mudah dalam menyampaikan gagasan dan ide, maka kamu bisa memulainya dengan menguasai ilmu point of view atau sudut pandang penulis, pengarang. Lantas, apa sih yang dimaksud dan seperti apa contohnya? Kamu bisa temukan jawabannya setelah membaca artikel kali ini. Jadi baca sampai selesai ya. Daftar Isi Artikel 1Sudut Pandang Point Of ViewMacam-Macam Sudut Pandang1. Sudut Pandang Orang Pertama2. Sudut Pandang Orang Kedua3. Sudut Pandang Orang KetigaContoh Sudut Pandang1. Sudut Pandang Orang Pertama 2. Sudut pandang orang ketiga Sudut Pandang Point Of View sudut pandang atau point of view adalah cara gaya penulis memandang konflik, permasalahan dan solusi terhadap permasalahan yang hendak diangkat untuk bahan penulisan. Sudut pandang dapat pula diartikan sebagai perspektif penulis terhadap tema yang akan dipaparkan kepada pembacanyan. Point of view merupakan sudut pandang yang sering digunakan penulis untuk membangkitkan rasa emosi di dalam alur cerita dengan cara memposisikan penulis sebagai orang pertama, atau sebagai orang kedua dan bisa juga menggunakan jenis sudut pandang yang berbeda lainnya. Baca juga jenis-jenis alur dalam cerita Macam-Macam Sudut Pandang Buat kamu yang ingin menjadi seorang penulis, yang karyanya mampu menggugah emosi pembaca. harus mengetahui macam-macam sudut pandang. Setidaknya ada tiga jenis sudut pandang yang bisa kamu pilih, apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini. 1. Sudut Pandang Orang Pertama Sudut pandang orang pertama adalah sudut pandang yang secara tidak langsung mengajak pembaca seolah-olah terlibat langsung di dalam cerita. Pembaca seolah merasakan dan menjadi tokoh di dalam cerita tersebut. Sehingga emosi yang dirasakan pembaca lebih terasa. Umumnya sudut pandang orang pertama ditandai menggunakan kata ganti “aku”, “saya” dan “kami”. Tidak berhenti sampai disitu saja, ternyata masih ada dibagi lagi menjadi dua, sebagai berikut. A. Sudut pandang orang pertama tokoh utama Sesuai dengan namanya, sudut pandang orang pertama pada tokoh utama memposisikan penulis sebagai tokoh utama yang diceritakan. Kata ganti yang digunakan bisa menggunakan adalah “aku” B. Sudut pandang orang pertama tokoh sampingan Ada juga sudut pandang orang pertama tokoh samping adalah penulis memposisikan sebagai peran pendukung. Dimana penulis sebagai orang yang melengkapi tokoh utama. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? 2. Sudut Pandang Orang Kedua Adapun yang dimaksud dengan point of view POV orang kedua, yaitu sudut pandang penulis yang menyampaikan tulisanya menggunakan kata “kamu” atau “Anda”. Dalam karya cerpen maupun novel, jarang kita temukan sudut pandang orang kedua. Justru dalam penulisan artikel, kita akan sering menemukannya. Sudut pandang orang kedua ini dalam karya sastra akan kita temukan, dalam bentuk selingan saja. Jadi bukan dalam bentuk sudut pandang secara utuh keseluruhan cerita. 3. Sudut Pandang Orang Ketiga Sementara sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang penulis yang memposisikan dirinya sebagai orang yang tahu segalanya. Jadi penulis sekaligus menjadi seorang sutradara yang serba tahu secara umumnya. Kata ganti point of view pada orang ketiga menggunakan kata ganti “dia”, ia”, “mereka” atau ada juga yang langsung menggunakan nama tokoh. Sudut pandang penulis sebagai orang ketiga pun ada tiga jenis, yaitu orang ketiga serba tahu, sebagai pelaku utama dan sampingan. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! A. Serba Tahu Dikatakan sebagai sudut pandang orang ketiga serba tahu adalah sudut pandang yang digunakan penulis untuk menceritakan secara detail dan lengkap. Karena memang penulis berada di posisi yang serba tahu tentang tokoh utama, tokoh sampingan bahkan tahu juga tentang perasaan dan keinginan si tokoh. B. Pengamat Ada juga sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat. Maka penulis memposisikan diri sebagai pengamat. Dia hanya mengetahui secara umumnya saja, dan tidak mengetahui secara lebih dalam. Termasuk tidak mengetahui isi hati dan pikiran dari sang tokoh. Jadi penulis hanya menuliskan berdasarkan tangkapan panca indranya saja. Tidak tahu hal-hal yang lebih dalam, yang tidak terlihat oleh panca indera. Sudut pandang orang ketiga pengamat ini lebih sering digunakan untuk menuliskan jenis cerita misteri, karena mendorong pembaca tertarik dan penasaran. C. Sampingan Sementara sudut pandang orang ketiga sampingan adalah cara penulis menyampaikan dengan cara menceritakan dinamika kehidupan yang terjadi. Dimana si penulis hanya sebagai sanksi terkait segala peristiwa yang telah terjadi dan yang telah dialami. Itulah beberapa macam sudut pandang penulis atau point of view. Ada juga yang menambahkan macam-macam sudut pandang campuran. Sudut pandang campuran adalah sudut pandang yang mencampurkan tiga sudut pandang yang sudah disebutkan di atas. Cara ini lebih sulit, karena dipraktekan bagi pemula. Baca juga membuat alur flashback Contoh Sudut Pandang Nah, buat kamu yang masih penasaran, seperti apa contoh dari masing-masing sudut pandang di atas? Kamu bisa simak contoh berikut ini. 1. Sudut Pandang Orang Pertama Aku merasakan hawa dalam tubuhku yang tidak kedinginan seperti sedia kala, seperti disuntikkan semangat baru, kulihat kedua telapak tanganku memerah, aku berpikir lagi, kuhilangkan untuk sesaat rasa penasaran itu, tapi aku mencoba mencari jawabannya, lalu digerak-gerakkan jari-jemariku terus dibolak-balikkan telapak tanganku, ada hawa panas, ternyata darah dalam diriku sudah mengalir secara teratur kemudian aku mencoba untuk untuk berdiri sekuat tenaga, tangan kiriku menapak di tanah tubuhku agak condong ke kiri, kugerakkan kaki kanan yang sebelumnya aku lipat kucoba untuk menapakkan alas kakiku untuk pertama kalinya di tanah, agak sedikit kaku dan susah digerakkan tapi aku terus mencobanya, aku jaga keseimbangan tubuhku agar tidak terjatuh, disaat yang bersamaan kugerakkan kaki kiriku, agak sedikit melonjak, dan akhirnya “Bisa…. “ kedua kakiku berhasil menapak sempurna, tubuhku serasa masih membungkuk untuk memastikan kekuatan pada kedua kakiku dan secara perlahan kucoba menegakkan tubuh bagian pinggang ke atas, rasanya luar biasa, sepertinya senyawa-senyawa dalam tubuhku kembali menyatu, otot-ototku mulai menari-nari dengan indah lalu aku mencoba untuk berjalan pelan tidak terburu-buru, setelah beberapa langkah ke depan kulihat genangan air di tempat itu, aku mendekatinya, aku kaget. Sumber cerpen dikutip dari cerpen karya Hening Nugroho 2. Sudut pandang orang ketiga Alika Putri Nisa berlari terengah-engah. Anak tangga didaki. Bajunya berkelabetan karena angin. “Masih dua lantai lagi,” bisiknya sambil berlari kecil. Ia mengejar waktu, kelas sebentar lagi dimulai. Alika, itulah sapaan akrab nya. Salah satu Mahasiswa jurusan MIPA yang belum lama belajar di Universitas Gadjah Mada, sekarang ia semester dua. Dia sosok perempuan yang enerjik, ceria dan biang kerok di kampus. Pakaiannya terlihat seperti laki-laki, namun siapa yang tahu hati seseorang, hatinya tetaplah seorang perempuan. Terlihat anak-anak memasuki kelas, Alika belum juga menampakkan batang hidungnya. Kelas telah dimulai. Semua mahasiswa menyimak pak Margono. “Alika belum datang pasti kesiangan lagi, tugasnya jangan-jangan belum dikerjakan,” bisik Rima kepada Febri. BRAK!! Spidol melayang ke arah mereka berdua “Jika mau diskusi sendiri, keluar saja dari ruangan ini!” Teriak Pak Margono menyeramkan. Mereka berdua terdiam dan kembali memperhatikan pelajaran. Sebelum akhirnya Alika masuk dengan tergopoh-gopoh ke kelas besar. Semua mata tertuju pada gadis bergaya rambut segi pendek, dengan pakaian yang terlihat berandalan. “Kenapa kamu masuk?!” Teriak Pak Margono. “Maaf Pak, kesiangan dan tadi kehabisan bensin,” Jawabnya sekenanya. “Sana duduk, nanti hukumannya bapak tambah!”. Alika duduk tidak jauh dari kedua sahabatnya. Sementara contoh sudut pandang orang kedua paling banyak digunakan untuk menulis artikel. Salah satunya adalah artikel yang ditulis ini termasuk sudut pandang orang kedua. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. Irukawa Elisa Baca artikel penting pendukung sudut pandang penulis Perbedaan Tokoh dan PenokohanApa itu Tokoh Sampingan?

menulis cerpen dari peristiwa yang dialami sendiri menggunakan sudut pandang